Product Description

Meja 17

udul: Meja 17: Sebuah Novel Tanpa Plot

Penulis: Irwan Abu Bakar

Penerbit: E Sastra Management Enterprise, Jakarta Timur

Tahun Terbit: November 2014

Tebal Buku: viii + 156 halaman

Harga: 18.00

Di halaman sebuah kafe, pada baris keempat, terdapat meja nomor 17. Meja itu sama seperti meja lainnya, berbentuk segi empat dan dikelilingi oleh empat buah kursi. Siapa saja boleh duduk di situ, memesan makan dan minuman. Meski tak ada perbedaan dengan meja-meja lain, meja nomor 17 dianggap oleh banyak orang, terutama pelanggan, sebagai nomor kasih sayang dan cinta. Orang-orang menyebutnya ‘si manis 17’ atau ‘sweet seventeen’. Di meja itu tak hanya tersaji secangkir kopi dan santapan, tapi juga menyimpan riwayat pergolakan hati, kegetiran dan harapan. Riwayat-riwayat itulah yang terhimpun dalam novel Meja 17 ini. Penulisnya, Irwan Abu Bakar, adalah sastrawan Malaysia. Selain itu, ia memiliki profil unik. Di kalangan penulis, ia dikenal sastrawan garda depan Malaysia saat ini yang menerbitkan buku puisi, cerpen dan novel. Di kalangan akademisi, teruama ilmu rekayasa biomedis, ia dipanggil “Prof Irwan”.

Meja 17 ditulis dengan bahasa Indonesia yang bernas, matang dan penuh lompatan dimaksudkan oleh Irwan untuk menyapa pembaca Indonesia. Dalam novel ini, tampak sekali Irwan sangat berpengalaman, baik dalam konteks penceritaan, lebih-lebih dalam konteks literer. Dalam banyak hal, bahasa novel ini mengagumkan. Namun demikian ini adalah novel anti plot. Dalam arti bahwa buku ini sesungguhnya kumpulan cerpen, di mana tiap judul membawa kisah sendiri-sendiri, namun bersifat satu-kesatuan, yakni berkisah seputar meja nomor 17. Buku ini memuat 18 cerpen. Pembaca jangan berharap menemui alur cerita selayaknya novel dalam buku ini, karena semua cerita mengalir saja dengan sajian berbeda tenang sebuah meja di halaman kafe. (Fakih)